Test Kesehatan

Hari ini bangun pagi lagi. Kan ada acara, hee. Yah, jam 7 kurang aku diminta untuk nganter adik pergi ke sekolah. Padahal kan masih terlalu pagi. Tapi katanya dia hari ini giliran piket. Ya udah, aku anter deh. Eh, sesudah sampai di sekolahnya. Malah belum ada orang satu orang pun, tuh kan. Kelas pun belum dibuka, cuma pintu gerbang sekolah yang terbuka sedikit. Rajin banget adik aku yah, haa. Aku aja biasanya sampai di sekolah ketika lonceng hampir berbunyi. Ketahuan ya pemalasnya, hee. Ya udah, cukup. Sekarang aku harus bersiap untuk berangkat. Yah, aku sudah siap dan aku sms teman aku. Aku tanya apa dia sudah siap? Yah, ternyata dia sudah berangkat untuk jemput teman. Terus aku pun berangkat untuk jemput teman juga. Dan nanti ketemu di salah satu Mesjid di Pelaihari. Yah, gak lama sih aku udah sampai di Mesjid itu. Cukup lama nunggu di Mesjid itu. Akhirnya datang juga, langsung deh berangkat. Kami pergi ke Universitas Lambung Mangkurat yang ada di Banjarbaru, tepatnya ke Fakultas Kedokteran untuk test kesehatan bagi calon mahasiswa yang lulus snmptn. Yah, disana aku ketemu ma teman dari satu sekolah, SMA Negeri 1 Pelaihari. Kami berempat, Haris (baca:aku), Dani, Serli, Risna, terus teman lainnya seperti Tedi, Anggi, Rafiq (cuma nemenin Anggi sih), Mey, dan Miky (seingatku itu aja orangnya). Yah, setelah sampai disitu aku pengen buang air kecil. Sebenarnya mulai dari rumah. Tapi karena ada test urine, jadi aku tahan aja. Waktu sampai Dani buang air kecil, aku pengen ikut, tapi aku takut kalo nanti gak bisa keluar, gak jadi deh ikut Dani. Huh, aku ambil nomor antrian, aku dapat nomor 144, dan pada saat itu nomor yang dipanggil sekitar 90-an. Yah, akhir nya harus nunggu. Cukup lama dan matahari terasa panas. Udah lama nunggu, akhirnya datang juga giliranku. Terus menunjukkan kartu peserta snmptn yang kemarin. Lalu bayar test kesehatan 70 ribu. Langsung deh acara test kesehatannya. Dimulai dengan pertanyaan, “Ada minum obat-obatan selama tiga hari terakhir?” Aku jawab, “Tidak ada”. Ya udah, langsung diberi botol kecil untuk menampung urine. Langsung disuruh menuju lantai dua untuk test urine. Ternyata banyak, dan harus nunggu lagi. Cukup lama, dan akhirnya di panggil juga. Buang air deh, cukup untuk botol yang kecil itu dan sisanya dibuang di tempat pembuangan yang sangat kuning, soalnya gak ada air di dalam toilet itu. Untuk membersihkan **n*s pun cuma pake tisu. Ya udah. Keluar dari toilet, langsung menyerahkan botol berisi air itu. Langsung berangkat menuju tempat test buta warna. Aku rasa test nya tidak sulit. Mudahan saja bisa dinyatakan lulus. Huh, aku kira test nya seperti timbang berat badan, ukur tinggi badan, dan lainnya. Eh, ternyata cuma gitu. Ya udah, perut pun terasa lapar. Kami tinggal menunggu Dani untuk test buta warna. Risna duluan, terus disusul aku dan Serli. Cukup lama menunggu Dani. Dan akhirnya kami selesai juga. Setelah itu kami berangkat ke rumah kaka Serli yang gak jauh dari Universitas, dia juga bersekolah di Banjarbaru. Mungkin mereka melepas rasa rindu. Sekalian kami bertanya, dimana ada warung makan, soalnya gak tau warung makan yang enak daerah Banjarbaru. Ternyata ada warung makan dekat rumah kaka Serli, ya makan disana deh. Uh, kali ini makan gratis alias dibayarin atau ditraktir oleh Risna. Entah ada angin apa, haa. Ya udahlah, terima kasih Risna. 🙂 Setelah kenyang makan, saatnya pulang. Dalam perjalanan pulang kami cukup santai seperti jalan sore, haa. Sampai rumah sekitar jam satu siang. Setelah sampai kayak nya gak ada yang aku kerjakan lagi. Jadi sebagian besar waktunya untuk tidur. Karena capek, udah dua hari melakukan perjalanan jauh. Udah hampir maghrib. Pengen ke Mesjid untuk shalat sebelum nisfu. Jadi sms teman dulu, kali aja ada yang bisa di ajak. Akhir nya ada yang bisa di ajak. Langsung deh aku siap-siap. Setelah siap, langsung aku sms lagi. Eh dia berangkat ke Mesjid Syuhada. Padahal aku ingin ke Mesjid Al-Manar. Ya udah, aku sendirian ke Mesjid Al-Manar. Sambil nunggu adzan maghrib, online facebook bentar. Nulis status “Al-Manar yu”, ada yang komentar, “ikkuut”. Itu si Lisa, terus aku bales aja “dateng aja”. Terus dia bales lagi “jemput”. Ah, knp baru bilang. Kalo dari tadi sore, pasti udah aku jemput. Aku kan juga cari teman, haa. Akhirnya adzan maghrib berkumandang. Saya matikan handphone, dan langsung menunaikan kewajiban saya. Setelah shalat maghrib, langsung melaksanakan shalat hajat, terus baca Yasin, dilanjutkan shalat isya, lalu shalat tasbih. Setelah itu pulang ke rumah, eh sebelum pulang dapat nasi rames yang dibungkus, haa.

Tinggalkan komentar